BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Alat adalah suatu benda yang
dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot, yang dipakai untuk
mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hal : 30 ).
Hal yang harus diperhatikan
adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat
mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih,
maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika pada alat –
alat tersebut masih tersisa zat – zat kimia, maka zat tersebut dapat saja
bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan
kegagalan dalam pratikum ( Anonim, 2012 )
Kesalahan dalam
penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat
dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti.
Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan
harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di
laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam
laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat – alat dan
bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia
berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam
penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan
lancar. (Anonim, 2012).
1.2 TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa
mengetahui nama dan fungsi ala- alat laboratorium
2. Mahasiswa
mengetahui jenis,sifat dan fungsi zat kimia
3. Mahasiswa
mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alat-alat laboratorium merupakan
alat yang kita butuhkan dalam proses penelitian atau pun proses praktikum.
Dalam praktikum pengenalan alat-alatlaboratorium dan alat-alat sterilisasi akan
dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat
tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikroba yang
tidak diinginkan (Anonim.2013).
Pada umumnya kegiatan
praktek laboratium diarahkan pada upaya supaya mahasiswa dituntut untuk
menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilmiah yang sudah
dijelaskan oleh dosen,asisten dosen atau buku teks. Ada juga percobaan
yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalah mahasiswa disuruh melakukan
percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur yang membawa mahasiswa kepada
prinsip atau hukum yang tidak diketahui sebelumnyadari data empiris yang mereka
kumpulkan hasil dari percobaan tersebut. Namun terdapat berbagai kelemahan
dasar dari cara seperti ini, secara logis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak
dapat dibuktikan secara langsung; prinsip ilmiah dan hukum alam juga tidak
dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yang terbatas yang dilakukan oleh
mahasiswa. Keterbatasan alat yang digunakan, keterampilan yang dipunyai, waktu
yang singkat dan kompleksitas generalisasi, merupakan keterbatasan percobaan
mahasiswa yang menunjukkan hal yang hebat kalau mahasiswa bisa menghasilkan
prinsip teoritis yang penting dari sekumpulan data mentah hasil percobaan.maka
bimbingan dari dosen dan asisten dosen sangat dibutuhkan dalam proses
penelitian.Banyak sekali alat-alat praktikum yang harus kita kenal dan kita
ketahui agardalam proses penelitian dan praktikum berjalan lancar tanpa ada masalah.pengenalan
alat ini juga akan menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana cara kerja alat
tersebut beserta fungsinya. tentu dari sini kita bisa belajar bagaimana
penggunaannya agar dalam penelitian kita nanti mendapatkan hasilyang akurat dan
dapat dipercaya.hasil penelitan tergantung dari proses penelitian,jika
penelitian baik dan penggunaan alatnya benar tentu hasil pengamatan kita baik
pula.alat-alat laboratorium juga tidak bisa digunakan jika tidak sesuai dengan
fungsinya maka dari itu kita harus teliti dan mebutuhkan pengetahuan
Bagaimana mengunakan alat
tersebut agar tidak terjadi salah penggunaan dan pemakainnya.Alat-alat
laboratorium juga banyak yang berbahaya seperti alat yang harus seteril maka
sebelum menggunakan alat tersebut kita harus mensterilkan tangan kita.jika tidak
hal itu bisa mengganggu proses suatu penelitian dan tentunya akan berdampak
pada hasil penelitian tersebut.perhatian terhadap penggunaan alat laboratorium
harus diperhatikan guna keselamatan dan keberhasilan kerja atau penelitian.
Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi
akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing
alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahandari
mikrobia yang tidak diinginkan (Anonim,2013).
Jadi Alat-alat sterilisasi adalah
alat yang digunakan untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari mikroba yang
tidak diinginkan.Pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan padaupaya
supaya mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum
atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen,asisten dosen atau buku
teks.Ada juga percobaan yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalah mahasiswa
disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur yang membawa
mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui sebelumnya dari data
empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan tersebut. Namun terdapat
berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara logis prinsip ilmiah dan
hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung; prinsip ilmiah dan hukum
alam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yangterbatas yang
dilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang digunakan,keterampilan yang
dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas generalisasi,merupakan
keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal yang hebat kalau
mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulan data
mentah hasil percobaan.Maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen sangat dibutuhkan
dalam proses penelitian (Anonim,2013).
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Alat dan bahan
1) Gelas piala
2) Erlenmeyer
3) Labu ukur
4) Petridish
5) Gelas ukur
6) Kaca arloji
7) Tabung reaksi
8) Cawan penguap
9) Mortal
10) Krush
11) Pipet tetes
12) Pipet volum
13) Pipet gondok
14) Batang pengaduk
15) Sudip
16) Corong pisah
17) Desikator
18) Buret
19) Corong
20) Rak tabung raeksi
21) Penjepit tabung reaksi
22) Statif dan klem
23) Sikat tabung reaksi
24) Segitiga
25) Bola hisap
26) Lampu spiritus
27) Bunsen
28) Kaki tiga
29) Botol semprot
30) Kawat kasa
31) Klem utilitas
32) Oven
33) Tanur
34) Hot plate
35) Timbangan analitis
3.2 Cara kerja
3.2.1 Gelas
Kimia
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan
lap. Simpan larutan didalamnya.
3.2.2 Labu
Erlenmeyer
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan
lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar
labu erlenmeyernya.
3.2.3 Gelas
Ukur
Cara menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan
dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat meniscus ke
bawah.
3.2.4 Pipet
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan
kertas isap. Lalu celupkan ke dalam larutan. Tekan pilernya lalu longgarkan.
3.2.5 Buret
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan
batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan
tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan
dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran
perlahan untuk mengeluarkan larutannya.
3.2.6 Tabung
Reaksi
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi
dengan aqua DM setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel
yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
3.2.7 Kaca Arloji
Cara
menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue atau lap,
kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup gelas
kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji
tersebut.
3.2.8 Corong
Letakkan corong di atas mulut Erlenmeyer atau buret, masukkan perlahan
lahan ke dalam mulut corong.
3.2.9 Cawan
Masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu
panaskan atau uapkan ke dalam oven.
3.2.10 Mortar dan Pastle
Cara
menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (mortar)
dan gerus hingga halus menggunakan alu (pastle).
3.2.11 Spatula
Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan
di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.
3.2.12 Batang pengaduk
Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu
amati.
3.2.13 Kawat Kasa
Letakkan kawat kasa di atas
Bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat gelas yang
terdapat larutan yang akan dipanaskan.
3.2.14 Kaki Tiga
Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.
3.2.15 Labu Ukur
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan
kain lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan
zat dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas
batas atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan
batas bawah. Tutup lalu homogenkan.
3.2.16 Termometer
Cara
menggunakannya yaitu termometer dimasukkan ke dalam suatu larutan lalu
perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi.
3.2.17 Rak Tabung Reaksi
Cara
menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang ada
dalam rak tabung reaksi.
BAB
IV
HASIL
PENGAMATAN
4.1
Hasil pengamatan
No
|
Nama
|
Fungsi
|
1
|
Gelas piala
|
·
Tempat
menyimpan larutan
·
Tempat
untuk memanaskan larutan kimia,untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk
memekatkan
|
2
|
Erlenmeyer
|
·
Tempat
mereaksikan zat dan atau mencampur zat
·
Digunakan
sebagai tempat zat yang akan di titrasi
|
3
|
Labu ukur
|
·
Tempat
membuat larutan dan mengencerkan larutan
|
4
|
Petridish
|
·
Tempat
untuk membiakkan mikroba
|
5
|
Gelas ukur
|
·
Untuk
mengukur volume larutan
|
6
|
Kaca arloji
|
·
Sebagai
wadah untuk menimbang
|
7
|
Tabung reaksi
|
·
Untuk
mereaksikan dua atau lebih zat dalam skala kecil
|
8
|
Cawan penguap
|
·
Untuk
mengeringkan suatu bahan dalam ovenda desikator
|
9
|
Mortal
|
·
Untuk
menghaluskan zat yang masih bersifat padat atau kristal
|
10
|
Krush
|
·
Terbuat
dari porselein,bersifat inert.
·
Digunakan
untuk memanaskan logam logam,misalnya kandungan abu suatun logam dan bahan
lain
|
11
|
Pipet tetes
|
·
Untuk
meneteskan atau mengambil larutan dalam jumlah kecil
|
12
|
Pipet volum
|
·
Untuk
mengukur volume larutan
|
13
|
Pipet gondok
|
·
Untuk
mengambil larutan pada volume tertentu
|
14
|
Batang pengaduk
|
·
Untuk
mengaduk atau mengocok suatu bahan yang direaksikan
|
15
|
Sudip
|
·
Untuk
mengambil bahan kimia dalam bentuk padatan,misalnya dalam bentuk kristal
|
16
|
Corong pisah
|
·
Untuk
memisah kan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa
jenis,biasanya digunakan pada proses ekstraksi
|
17
|
Desikator
|
·
Untuk
menyimpan bahan bahan yang harus bebas dari air dean mengeringkan zat zat
dalam laboratorium,desikator ada 2 jenis yakni desikator biasa bdan desikator
vakum
|
18
|
Buret
|
·
Digunakan
untuk titrasi .dan pada kadar tertentu dapat juga digunakanuntuk mengukur
volume suatu larutan
|
19
|
Corong
|
·
Untuk
memasukkan atau memindahkan larutan dari suatu tempat ketempat lain dan juga
digunakan untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saring pada bagian
atas
|
20
|
Rak tabung reaksi
|
·
Untuk
menempatkan tabung reaksi
|
21
|
Penjepit tabung
reaksi
|
·
Menjepit
tabung reaksi
|
22
|
Statif dan klem
|
·
Menjepit
soklet pada proses ekstraksi
·
Menjepit
buret pada proses titrasi
·
Menjepit
kondensor pada proses destilasi
|
23
|
Sikat tabung
reaksi
|
·
Untuk
menyikat tabung reaksi ketika mencucinya
|
24
|
Segitiga
|
·
Untuk
meletakkan gelas piala /erlenmeyer
ketika dipanaskan
|
25
|
Bola hisap
|
·
Untuk
menghisap larutan yang akan dipindahkan dari botol larutan
|
26
|
Lampu spritus
|
·
Untuk
membakar zat/memanaskan larutan
|
27
|
Bunsen
|
·
Untuk
memanaskan larutan,dan dapat juga digunakan untuk sterillisasi dalam suatu
proses
|
28
|
Kaki tiga
|
·
Untuk
penyangga pembakar spritus
|
29
|
Botol semprot
|
·
Tempat
meletakkan aquades
|
30
|
Kawat kasa
|
·
Untuk
menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan ,menggunakan pemanas spritus
atau pemanas bunsen
|
31
|
Klem utilitas
|
·
Untuk
menjepit alat alat gelas seperti,erlenmeyer,gelas piala,dll.
|
32
|
Oven
|
·
Untuk
mengeringkan alat-alat sebelum digunakan ,dan untuk mengeringkan bahan yang
dalam keadaan basah
|
33
|
Tanur
|
·
Menentukan
kadar abu
|
34
|
Hot plate
|
·
Sebagai
pemanas
|
35
|
Timbangan
analitis
|
·
Untuk
menimbang zat
|
BAB V
PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
1. Gelas kimia
Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat
dari kaca borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan
yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia,
memanaskan cairan dan media pemanasan cairan. Cara menggunakannya yaitu
dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Simpan larutan
didalamnya.
2. Erlenmeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan
skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan cara
menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian
suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu
erlenmeyernya larutan, menampung filtrate hasil penyaringan, dan
menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi.
3. Labu ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak
boleh terkena panas karena dapat memuai berfungsi untuk membuat larutan dengan
konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan. Cara menggunakannya yaitu
dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kain lap. Kemudian
dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan bantuan kertas
isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu dimasukkan
aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu
homogenkan.
4.Petridish
Tempat untuk
membiakkan mikroba
5.Gelas ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca
atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
6. Kaca arloji
Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai
penutup gelas kimia saat
memanaskan sampel, tempat
saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam
desikator. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue
atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai
tutup gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca
arloji tersebut.
7. Tabung reaksi
Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan
kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya
yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua dm setelah itu
lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
8. Cawan
Terbuat dari porselen, berfungsi untuk mrnguapkan larutan.masukkan bahan
atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan
ke dalam oven
9. Mortar dan Pastle
Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan
dan mencampurkan padatan. Cara menggunakannya yaitu masukkan
bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (Mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (Pastle).
10.Krush
Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk
memanaskan logam-logam.
11.Pipet
tetes
Untuk
meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil
12.
Pipet volum
Untuk mengukur
volume larutan
13. Pipet gondok
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas,
berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat ( pipet
seukuran), mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat
( pipet berukuran ), dan untuk mengambil cairan dalam skala kecil ( pipet tetes
). Cara menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur.
Sesuaikan dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat
meniscus ke bawah.
14. Batang pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia dalam
gelas kimia. Aduk larutan yang ada di dalam
gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati.
15. Sudip/Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat daristainless steel atau alumunium berfungsi
untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk
larutan. Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian
letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.
16. Corong pisah
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek
berfungsi untuk memisahkan dua larutan yang
tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa
digunakan pada proses ekstraksi.
17.desikator
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan
mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu
desikator biasa dan desikator vakum.
18 Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk
mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan
batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan
tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan
dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran
perlahan untuk mengeluarkan larutannya.
19. Corong
Digunakan untuk memasukan atau memidahkan larutan penyaringan setelah
diberikertas saring
20 Rak tabung reaksi
Rak tabung
reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran tabung reaksi
berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu
letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang ada dalam rak tabung
reaksi.
21.Penjepit tabung reaksi
Untuk menjepit tabung
reaksi.
22.Statif dan klem
Sebagai penjepit,
misalnya:
-
Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
-
Menjepit buret dalam proses titrasi
-
Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi
23 Sikat tabung reaksi
Untuk
membersihkan tabung reaksi setelah digunakan untuk praktikum.
24.Segitiga
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau
corong pada waktu penyaringan.
25.Bola hisap
Untuk menghisap larutan yang akan dipindahkan dari botol
larutan
26.Lampu spritus
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk
sterilisasi dalam proses suatu proses.
27.Bunsen
untuk memanaskan larutan,dan dapat juga digunakan untuk
sterillisasi dalam suatu proses
28. Kaki tiga
Besi penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam
pemanasan. Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara bunsen dan kawat
kasa.
29.Botol semprot
Tempat meletakkan aquades
30. Kawat kasa
Kawat yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam penyebaran
panas yang berasal dari suatu pembatas. Letakkan kawat kasa di atas bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat
gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan
31.Klem utilitas
Untuk
menjepit alat alat gelas seperti,erlenmeyer,gelas piala,dll.
32.Oven
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan
untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
33.Tanur
Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °c.
34.Hot plate
Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah
terbakar.
35. Timbangan analitis
Untuk menimbang zat
36. Termometer
Terbuat dari kaca yang tahan panas. Thermometer adalah alat untuk mengukur
suhu ataupun perubahan suhu. Thermometer terdapat berbagai jenis dan satuan
derajat yang berbeda, misalnya thermometer celcius, fahrenheit dan
kelvin. Cara menggunakannya yaitu termometer dimasukkan ke dalam suatu larutan lalu
perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi
37. Tabung sentrifuse
Tabung sentrifuse terbuat dari kaca, sama seperti tabung reaksi. Namun pada
ujung bawahnya agak mengecil. Tabung sentrifuse berfungsi sebagai
tabung/perantara untuk memisahkan larutan dan endapan. Cara menggunkannya yaitu
larutan yang akan disentrifuga dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse. Lalu
dimasukkan kea lat sentifugase.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui
nama-nama dan fungsi alat-alat laboratorium.
2. Setiap jenis zat kimia memiliki sifat-sifat yang
berbeda,misalnya asam yang bersifat korosif tehadap benda di sekitarnya,selain
itu zat kimia memiliki fungsi yang sama.
3. Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui cara
penggunaan beberapa alat laboratorium,Alat laboratorium memiliki fungsi dan
cara penggunaan yang berbeda.
6.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum kita semua harus menjaga
kondusifitas keadaan ruangan agar praktikum berjalan dengan aman dan lancar.
BAB VII
JAWABAN PERTANYAAN
BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Alat – Alat Kimia beseta Fungsinya. www.sholeh-alamak.blogspot.com. diakses 25 Oktober 2013
Anonim. 2013. Alat – alat Pratikum Kimia. www.scribd.com . diakses 25 Oktober 2013
Braddy, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga,
Jakarta
bughuk
BalasHapusbughuk
BalasHapusThanks gan
BalasHapussangat membantu gan
BalasHapusmakasih gan
BalasHapussangat membantu
makasih gan
BalasHapussangat membantu
Terima kasih udah membantu
BalasHapus